Bash #22 Switch Control Structure

Struktur kontrol switch dalam Bash memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih efisien dibandingkan dengan banyak if-else. Artikel ini membahas cara menggunakan switch (case) dalam skrip Bash untuk mengelola berbagai kondisi dengan lebih bersih dan terstruktur.

Share:

Table of Contents

🖥️ Pengantar

Dalam Bash scripting, switch control structure (dikenal sebagai case dalam Bash) digunakan untuk menggantikan banyak if-else. Dengan menggunakan case, skrip menjadi lebih rapi, lebih cepat, dan lebih mudah dibaca.

Artikel ini akan membahas:

  1. Mengenal Switch (Case) dalam Bash – Konsep dasar struktur case.

  2. Sintaks Dasar Switch (Case) – Cara mendeklarasikan case dalam skrip.

  3. Contoh Penggunaan Switch dalam Skrip Bash – Implementasi pada skenario umum.

  4. Keuntungan Menggunakan Switch dibanding If-Else – Mengapa case lebih efisien.

  5. Menggunakan Switch dalam Automasi – Implementasi dalam otomatisasi tugas.

Mari kita bahas satu per satu! 🚀


📌 1. Mengenal Switch (Case) dalam Bash

Struktur case dalam Bash berfungsi sebagai pengganti banyak if-else, sehingga kode lebih mudah dibaca dan dieksekusi lebih cepat.

🔹 Struktur Dasar Case dalam Bash:

case $variable in
    “nilai1”)
        # Perintah jika nilai1 dipilih
        ;;
    “nilai2”)
        # Perintah jika nilai2 dipilih
        ;;
    *)
        # Perintah default jika tidak ada yang cocok
        ;;
esac


📌 Catatan:

  • ;; digunakan untuk mengakhiri setiap kondisi.

  • *) adalah default case yang akan dieksekusi jika tidak ada kecocokan.

  • esac digunakan untuk menutup pernyataan case.


📌 2. Sintaks Dasar Switch (Case) dalam Bash

Struktur case memungkinkan pemrosesan kondisi dengan lebih bersih dibandingkan dengan if-else yang panjang.

🔹 Contoh Sederhana:

echo “Masukkan pilihan (1-3):”
read pilihan

case $pilihan in
    1)
        echo “Anda memilih opsi pertama.”
        ;;
    2)
        echo “Anda memilih opsi kedua.”
        ;;
    3)
        echo “Anda memilih opsi ketiga.”
        ;;
    *)
        echo “Pilihan tidak valid.”
        ;;
esac

📌 Catatan:

  • read pilihan mengambil input dari pengguna.

  • Case akan memeriksa nilai input dan menjalankan blok perintah yang sesuai.


📌 3. Contoh Penggunaan Switch dalam Skrip Bash

Struktur case dapat digunakan dalam berbagai skenario, seperti mengelola menu interaktif atau memproses input pengguna.

🔹 Contoh: Menjalankan Perintah Berdasarkan Input Pengguna

echo “Pilih perintah: start, stop, restart”
read command

case $command in
    start)
        echo “Menjalankan layanan…”
        systemctl start apache2
        ;;
    stop)
        echo “Menghentikan layanan…”
        systemctl stop apache2
        ;;
    restart)
        echo “Merestart layanan…”
        systemctl restart apache2
        ;;
    *)
        echo “Perintah tidak dikenali.”
        ;;
esac

📌 Catatan:

  • Berguna untuk mengelola layanan dalam sistem.

  • Menghindari penggunaan banyak if-else yang tidak perlu.


📌 4. Keuntungan Menggunakan Switch dibanding If-Else

Menggunakan case dalam Bash memiliki beberapa keuntungan:

Lebih mudah dibaca – Kode lebih rapi dibanding banyak if-else. ✅ Eksekusi lebih cepat – Case hanya mengevaluasi satu kali dibandingkan dengan beberapa if. ✅ Struktur lebih bersih – Mengelola banyak kondisi tanpa nested if-else yang berlebihan.


📌 5. Menggunakan Switch dalam Automasi

Struktur case sering digunakan dalam skrip otomatisasi untuk menangani berbagai opsi tanpa if-else yang panjang.

🔹 Contoh: Menentukan Tipe File dan Melakukan Aksi Tertentu

echo “Masukkan nama file:”
read file

case “$file” in
    *.txt)
        echo “Ini adalah file teks. Membuka dengan nano…”
        nano “$file”
        ;;
    *.sh)
        echo “Ini adalah skrip Bash. Menjalankan…”
        bash “$file”
        ;;
    *.jpg|*.png)
        echo “Ini adalah file gambar. Membuka dengan image viewer…”
        xdg-open “$file”
        ;;
    *)
        echo “Format file tidak dikenali.”
        ;;
esac

📌 Catatan:

  • *.txt, *.sh, *.jpg|*.png digunakan untuk mencocokkan pola nama file.

  • Berguna untuk pemrosesan batch file otomatis.


📌 Kesimpulan

Struktur case dalam Bash memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih bersih dan efisien dibandingkan dengan banyak if-else. Dalam artikel ini, kita telah membahas:

✅ Cara menggunakan case dalam Bash. ✅ Implementasi dalam berbagai skenario seperti menu interaktif dan pemrosesan file. ✅ Keuntungan menggunakan case dibandingkan if-else dalam scripting Bash.

Artikel Selanjutnya: 🔄 For Loop – Perulangan yang digunakan untuk menjalankan blok kode dalam jumlah iterasi tertentu.


📚 Daftar Pustaka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *