- Home
- »
- Scripting & Automasi
- »
- Bash Basic
- »
- Bash #20 File Operators
Share:
Table of Contents

🖥️ Pengantar
File operators dalam Bash digunakan untuk mengevaluasi status file dan direktori dalam sistem. Operator ini sering digunakan dalam skrip untuk memeriksa keberadaan file, mengevaluasi izin akses, atau mengidentifikasi tipe file sebelum melakukan operasi lebih lanjut.
Artikel ini akan membahas:
Mengenal File Operators dalam Bash – Jenis operator yang tersedia.
Mengecek Keberadaan File – Memastikan file atau direktori ada sebelum diakses.
Mengevaluasi Izin File – Memeriksa apakah file dapat dibaca, ditulis, atau dieksekusi.
Menentukan Tipe File – Memeriksa apakah file adalah file biasa atau direktori.
Menggunakan File Operators dalam Automasi – Implementasi dalam skenario nyata.
Mari kita bahas satu per satu! 🚀
📌 1. Mengenal File Operators dalam Bash
Bash menyediakan berbagai file operators yang dapat digunakan dalam pernyataan kondisi if untuk memeriksa status file atau direktori.
Operator | Deskripsi |
-e | Mengecek apakah file atau direktori ada |
-f | Mengecek apakah file adalah file reguler |
-d | Mengecek apakah path adalah direktori |
-r | Mengecek apakah file memiliki izin baca |
-w | Mengecek apakah file memiliki izin tulis |
-x | Mengecek apakah file memiliki izin eksekusi |
-s | Mengecek apakah file memiliki ukuran lebih dari 0 byte |
-L | Mengecek apakah file adalah symbolic link |
📌 2. Mengecek Keberadaan File dalam Bash
Gunakan -e untuk mengecek apakah file atau direktori ada sebelum melakukan operasi.
🔹 Contoh Penggunaan:
if [ -e “file.txt” ]; then |
📌 Catatan:
-e berguna untuk menghindari error saat mencoba mengakses file yang tidak ada.
📌 3. Mengevaluasi Izin File dalam Bash
File operators dapat digunakan untuk memeriksa izin akses file sebelum melakukan operasi seperti membaca, menulis, atau mengeksekusi.
🔹 Contoh: Mengecek Izin Baca (-r)
if [ -r “file.txt” ]; then |
🔹 Contoh: Mengecek Izin Tulis (-w)
if [ -w “file.txt” ]; then |
🔹 Contoh: Mengecek Izin Eksekusi (-x)
if [ -x “script.sh” ]; then |
📌 Catatan:
Berguna untuk memastikan file memiliki izin yang sesuai sebelum diproses lebih lanjut.
📌 4. Menentukan Tipe File dalam Bash
Gunakan file operators untuk mengecek apakah path adalah file biasa atau direktori.
🔹 Mengecek Apakah Path adalah Direktori (-d)
if [ -d “/home/user/Documents” ]; then |
🔹 Mengecek Apakah Path adalah File Biasa (-f)
if [ -f “file.txt” ]; then |
📌 Catatan:
Gunakan -d untuk direktori dan -f untuk file biasa.
📌 5. Menggunakan File Operators dalam Automasi
File operators sering digunakan dalam skrip otomatisasi untuk mengelola file dan direktori.
🔹 Contoh: Membuat File Jika Tidak Ada
if [ ! -e “logfile.txt” ]; then |
🔹 Contoh: Menghapus File Kosong
if [ -s “data.txt” ]; then
echo “File memiliki data.”
else
rm “data.txt”
echo “File kosong dihapus.”
fi
📌 Catatan:
! -e digunakan untuk mengecek jika file tidak ada.
-s digunakan untuk mengecek jika file memiliki ukuran lebih dari 0 byte.
📌 Kesimpulan
File operators dalam Bash memungkinkan kita untuk mengevaluasi status file sebelum melakukan operasi lebih lanjut. Dalam artikel ini, kita telah membahas:
✅ Cara menggunakan file operators dalam Bash. ✅ Mengecek keberadaan file atau direktori dengan -e. ✅ Mengevaluasi izin file dengan -r, -w, dan -x. ✅ Menentukan tipe file dengan -f dan -d. ✅ Contoh penerapan dalam otomatisasi tugas.
Artikel Selanjutnya: 🔄 If-else Control Structure – Struktur percabangan untuk pengambilan keputusan dalam Bash.
📚 Daftar Pustaka
Shotts, W. E. (2019). The Linux Command Line: A Complete Introduction. No Starch Press.
GNU Bash Manual (2023). GNU Bash Reference Manual. Retrieved from https://www.gnu.org/software/bash/manual/
Linux Documentation Project. (2023). Bash Guide for Beginners. Retrieved from https://tldp.org/LDP/Bash-Beginners-Guide/html/